Untuk mendapatkan informasi Agen di kota Anda, silahkan SMS ke 081313534388

Senin, 27 Februari 2012

Antisipasi Pendarahan Saat Persalinan dan Nifas

Share on :


Jahe Merah Karomah.Com:Antisipasi Pendarahan Saat Persalinan dan Nifas

Ringkasan :
Untuk mengantisipasi perdarahan pada persalinan dan masa nifas dengan baik maka perlu diketahui juga secara lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor dari perdarahan tersebut dan pada akhirnya informasi tersebut dapat berguna untuk mengurangi angka kematian ibu.

Dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, pemerintah antara lain mentargetkan penurunan angka kematian ibu. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian ibu karena perdarahan persalinan dan pasca persalinan masih cukup tinggi.

Pada SKRT tahun 1995 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada ibu hamil, masih menunjukkan adanya perdarahan persalinan sebesar 11.1% dan perdarahan pada masa nifas sebesar 2.6%. Untuk mengantisipasi perdarahan pada persalinan dan masa nifas dengan baik maka perlu diketahui juga secara lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor dari perdarahan tersebut dan pada akhirnya informasi tersebut dapat berguna untuk mengurangi angka kematian ibu.

HASIL ANALISIS :

Data SKRT 1995 yang dapat dianalisis khususnya bagi ibu hamil yang mengalami perdarahan persalinan dan masa nifas sebanyak 1.209 sampel. Dari data tersebut terdapat 187 ibu (10.8%) mengalami perdarahan pada saat persalinan atau pada masa nifas.

Presentase ibu-ibu yang mengalami perdarahan lebih banyak ditemukan di pedesaan (19.30%) dari ibu-ibu di perkotaan (14.61%). Menurut tipe kota tempat tinggal mereka didapatkan bahwa 7.37% bertempat tinggal di kota besar, 7.69% bertempat tinggal di kota sedang, 9.35% bertempat tinggal di kota kecil dan 24.25% bertempat tinggal di dusun.

Ibu hamil yang mengalami hipertensi (tekanan darah > 140/90 mmgh) terlihat cenderung tidak mengalami perdarahan. Ibu hamil yang mempunyai keluhan mengalami malaria cenderung mengalami perdarahan persalinan dan masa nifas lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami malaria.

Pada ibu yang mengalami perdarahan persalinan dan masa nifas, proporsi ibu yang mengalami pre-eklamsi/eklamsi lebih besar daripada yang tidak mengalami. Ibu-ibu yang mengalami pre-eklamsi/eklamsi mempunyai risiko 2,71 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan persalinan dan masa nifas.

Pada kelompok ibu yang mengalami perdarahan pada waktu kehamilan, mempunyai risiko 2.59 kali untuk mengalami kembali dibandingkan ibu yang sebelumnya tidak pernah perdarahan. Berdarakan hasil analisis menunjukkan bahwa kadar-Hb yang berisiko terhadap kejadian perdarahan persalinan dan masa nifas adalah kadar HbPerawatan semasa Kehamilan  Idealnya, sebelum menjadi hamil, seorang wanita harus berkonsultasi dengan dokter untuk dicari kemungkinan adanya penyakit dan membicarakan bahaya tembakau, alkohol dan zat lainnya bila digunakan selama kehamilan. Hal-hal seperti diet dan masalah sosial atau medis juga dapat dibicarakan bersamaan.

Dengan memeriksakan pada kehamilan minggu ke-6 dan minggu ke-8 (ketika periode menstruasi terlambat 2 sampai 4 minggu) penting, sehingga umur kehamilan dapat diperkirakan dan tanggal persalinan dapat diprediksi seakurat mungkin. Pemeriksaan fisik pertama selama kehamilan hampir selalu sangat menyeluruh. Berat badan, tinggi badan dan tekanan darah diukur. Leher, kelenjar thyroid, payudara, perut, tangan dan kaki diperiksa; jantung dan paru diperiksa dengan stetoskop; dan belakang mata diperiksa dengan  phtalmoskop.

Dokter juga melakukan pemeriksaan pelvis dan rectum, mencatat ukuran dan posisi rahim dan abnormalitas lainnya dari pelvis, seperti kelainan bentuk yang disebabkan oelh patah tulang. Menentukan dimensi tulang pelvis membantu dokter mengantisipasi seberapa mudah bayinya akan melaluinya saat proses persalinan.

Contoh darah diambil untuk dihitung jumlah sel darahnya dengan lengkap; untuk pemeriksaan laboratorium seperti syphilis, hepatitis, gonorhea, infeksi clamydia dan penyakit menular seksual lainnya; dan golongan darah dan pemeriksaan terhadap antibodi Rh. Pemeriksaan untuk human immunodeficiency virus (HIV) disarankan.

Contoh darah juga diperiksa untuk bukti adanya pemaparan terdahulu dari campak Jerman (rubella). Juga yang rutin adalah pemeriksaan dari sampel air kemih dan pemeriksaan Papsmear untuk memeriksa kemungkinan kanker leher rahim. Wanita keturunan berkulit hitam dan wanita keturunan  dari Mediterania diperiksa untuk mencari penyakit sickle cell. Bila seorang wanita memiliki resiko tinggi untuk tidak dapat mengandung karena kelainan genetis, maka pemeriksaan genetis dilakukan.

Pemeriksan kulit terhadap tuberkulosis disarankan untuk wanita Asia, Amerika Latin, dan dari banyak lingkungan kota, dimana resiko menderita penyakit ini meningkat dari yang normal. Pemeriksaan sinar X dada hanya dilakukan bila pada wanita tersebut diketahui mengidap kelainan paru dan jantung; bila tidak, sinar x harus dihindari, khususnya selama 12 minggu pertama kehamilan, karena janin sangat sensitif terhadap efek buruk radiasi. Bila sinar X dibutuhkan, janin harus dilindungi dengan melapisinya dengan kain yang dilapisi oleh timah hitam di atas perut bagian bawah sehingga rahimnya tertutupi.

Wanita yang pernah melahirkan bayi besar atau keguguran yang tidak dimengerti, yang mengandung gula pada air kemihnya, atau yang memiliki keluarga dekat yang mengidap diabetes harus diperiksa diabetesnya segera setelah 12 minggu kehamilan. Pada minggu ke-28, semua wanita harus diperiksa terhadap diabetesnya..

Antara minggu ke-16 dan minggu ke-18, kadar alfa- fetoprotein, protein yang dihasilkan oleh janin, mungkin diukur pada darah wanita hamil. Bila kadarnya tinggi, wanita tersebut mungkin mengandung janin yang mengidap spina bifida atau mengandung janin kembar. Kadar yang tinggi juga mengindikasikan bahwa penafsiran tanggal kelahiran salah hitung. Bila kadarnya rendqah, janin dapat mempunyai kromosom abnormal.

Scan ultrasonik adalah tehnik pencitraan yang paling aman. Tanda kehamilan dapat terlihat segera setelah minggu ke-4 atau ke-5 setelah ovulasi, dan pertumbuhan janin dapat diikuti sampai janin tersebut lahir. Scan ultrasonik menghasilkan pencitraan bermutu tinggi, termasuk gambaran kehidupan yang memperlihatkan pergerakan janin.

Pencitraan ini memberikan informasi yang membantu dokter dan dapat meyakinkan ibunya. Banyak dokter yakin bahwa paling tidak satu pemeriksaan ultrasonik harus dilakukan selama kehamilan untuk memastikan kehamilannya berkembang normal dan untuk memperkirakan tanggal perkiraan kelahiran.

Sebelum scan ultrasonik perut dilakukan, khususnya pada awal kehamilan, seorang wanita harus meminum banyak air, karena kandund kemih yang penuh akan mendorong rahim keluar dari pelvis sehingga pencitraan yang lebih bersih dapat dilihat. Ketika pemeriksaan vagina dilakukan, kandung kemih tidak harus penuh, dan dokter dapat mendeteksi kehamilan bahkan lebih awal daripada pemeriksaan perut.

Bila seorang wanita dan dokternya tidak dapat menetapkan tanggal konsepsi, scan ultrasonik adalah cara yang paling akurat untuk menentukan nya. Penanggalan ini paling akurat bila dilakukan selama kehamilan minggu ke-12 dan dilakukan lagi pada minggu ke-18 dan minggu ke-20. Scan ultrasonik dapat menentukan apakah janin bertumbuh pada rata-rata yang normal. Alat ini juga digunakan untuk merekam detak jantung janin atau pergerakan napasnya, untuk melihat apakah wanita ini mengandung janin yang kembar dan untuk mengidentifikasi beragam kelainan, seperti kelainan letak plasaenta )plasenta previa) atau letak abnormal dari janin. Scan ultrasonik membantu menuntun jarum selama pengambilan sampel cairan amnion (amniosentesis) untuk penelitiwan genetis atau kematangan paru dan selama transfusi darah janin.

Menjelang akhir kehamilan, dokter menggunakan scan ultrasonik untuk mengidentifikasi kehamilan prematur atau ketuban pecah dini, ketika selaput yang berisi air yang berisi janin pecah sebelum kelahiran dimulai. Scan ultrasonik dapat memberikan informasi ayng membantu dokter memutuskan apakah harus melakukan operasi sesaria.

Setelah pemeriksaan pertama, seorang wanita hamil harus berkonsultasi dengan dokternya setiap 4 minggu sampai kehamilan minggu ke-32, kemudian setiap 2 minggu sampai kehamilan minggu ke-36, kemudian seminggu sekali sampai kelahiran. Pada setiap kehamilan, berat badan ibu hamil dan tekanan darahnya dicatat dan ukuran serta bentuk rahim diukur dan ditentukan apakah janin tumbuh dan berkembang secara normal. Sampel air kemih yang sedikit diperiksa terhadap gula dan protein. Gula dalam air kemih dapat menunjukan adanya diabetes, dan protein dapat menunjukan adanya pre-eklamsi (peningkatan tekanan darah, protein pada air kemih dan pengumpulan cairan selama kehamilan). Kaki diperiksa untuk mencari adanya pembengkakan.

Bila ibu ini memiliki golongan darah Rh (-), dia dites terhadap antibodi. Bila ibunya memiliki golongan darah Rh (-) dan suaminya memilik golongan darah Rh(+), maka janinnya dapat memiliki Rh(+). Bila darah janin yang bergolongan Rh (+) memasuki peredaran darah ibunya kapan saja selama kehamilan, sang ibu akan membuat antibodi Rh yang dapat masuk ke peredaran darah janin dan menghancurkan sel darah merah, menjadikan janin tersebut sakit kuning, mungkin kerusakan otak atau kematian dari janin.

Wanita dengan berat badan rata-rata harus mencapai berat total sekitar 25 sampai 30 pon selama kehamilan -sekitar2 atau 3 pon setiap bulannya. Penambahan berat yang lebih dari 30 sampai 35 pon, akan memberikan lemak tubuh pada janin dan ibunya. Karena pengontrolan penaikan berat badan lebih sulit pada kehamilan, seorang wanita harus mencoba menghindari sebagian besar peningkatan badannya selama bulan-bulan pertama.

Meskipun demikian, tidak meningkat berat badannya adalah tanda yang tidak baik, khusunya bila total kenaikan berat badannya kurang dari 10 pon, dan dapat menunjukan bahwa janinnya tidak bertumbuh cukup cepat -keadaan ini disebut retardasi pertumbuhan janin. Kadang kala, peningkatan berat badan disebabkan oleh retensi cairan yang disebabkan oleh peredaran darah yang buruk pada kaki bila wanita ini berdiri. Biasanya, wanita ini dapat menguranginya dengan berbaring pada satu sisi -lebih enak pada sisi kiri – selama 30 sampai 45 menit dua atau tiga kali sehari. Selama kehamilan, kebanyakan wanita harus menambahkan sekitar 250 kalori ke menu hariannya untuk menyediakan pemasokan gizi untuk janinnya yang sedang berkembang. Meskipun protein harus memasok sebagian besar dari kalori tersebut, diet harus tetap seimbang, termasuk buah-buahan segar, gandum dan sayuran.

Sereal tinggi serat dan bebas gula paling baik. Garam , lebih disukai yang beryodium, dapat digunakan sesuai ukurannya (sedang-sedang), namun makanan yang banyak mengandung garam atau yang mengandung bahan pengawet harus dihindari.

Diet untuk menurunkan berat badan selama kehamilan tidak disarankan, bahkan untuk wanita yang obese, karena peningkatan berat badan diperlukan untuk pertumbuhan janin yang penting dan dengan diet dapat menurunkan pasokan zat gizi ke janin. Meskipun janin memilikizat gizi pilihan pertama, sang ibu harus meyakinkan diri bahwa pilihannya termasuk yang terbaik. Obat-obatan umumnya disarankan. Wanita hamil tidak harus meminum obat-obatan, termasuk obat- obatan yang tidak diresepkan (Over the counter), seperti aspirin tanpa memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu, khususnya selama 3 bulan pertama. Kebutuhan zat besi meningkat banyak selama kehamilan untuk memnuhi kebutuhan janin dan ibunya. Biasanya zat besi tambahan diperlukan – khususnya oleh wanita yang kekurangan darah- karena rata-rata wanita tidak menyerap cukup besi dari makanan untuk memenuhi kebutuhan kehamilan, bahkan ketika dikombinasikan dengan besi yang sudah disimpan dalam tubuh wanita tersebut.

Penambahan zat besi dapat menyebabkan rasa tidak enak pada lambung dan sembelit. Kebutuhan akan besi menjadi meningkat selama pertengahan kedua dari kehamilan. Bila dietnya adekuat, vitamin dan zat tambahan lainnya tidak dibutuhkan, meskipun kebanyakan dokter merekomendasikan vitamin prenatal harian yang mengandung zat besi dan asam folat. Mual dan muntah dapat dihilangkan dengan perubahan diet, seperti makan dan minum yang sering, makan sebelum menjadi lapar, dan makan makanan lunak (misalnya kari, kaldu, nasi dan pasta) lebih baik daripada makanan yang pedas. Memakan kraker bersoda dan menghisap minuman berkarbonasi sering menyembuhkan rasa mual. Menyimpan kraker di samping tempat tidur dan memakannya satu atau dua buah sebelum beranjak dari tempat tidur adalah jalan keluar yang baik untuk mengatasi morning sickness/sakit pada pagi.
Tidak ada obat yang dibutuhkan untuk morning sickness yang sudah disetujui oleh Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration). Bila mual dan muntah makin berat dan menetap sehingga membuat wanita ini kekurangan cairan, turun berat badannya atau menderita masalah lain, maka dia harus dirawat di rumah sakit sementara dan diberikan cairan melalui infus.

Pembengkakan (Oedema) umum terjadi, khususnya pada kaki. Vena varicosa pada kaki dan daerah sekitar permukaan vagina (vulva) juga umum dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pakaian di sekitar pinggang dan kaki harus dikendorkan. Penggunaan korset yang elastis dan beristirahat yang cukup dengan kaki diangkat, lebih disukai berbaring pada sisi kiri, biasanya menurunkan pembengkakan kaki.

Wasir, masalah yang umum terjadi dapat diobati dengan melunakan kotorannya, jel anestesi atau merendam di air hangat bila sedang sakit. Nyeri pinggang dalam derajat yang bermacam- macam umum terjadi. Dengan menghilangkan penarikan yang kuat pada punggung dan dengan memakai korset kehamilan yang ringan dapat membantu. Nyeri pada tulang pelvis sepanjang perut bawah (symphysis pubis) terjadi kadang kala.

Rasa panas di perut, biasanya disebabkan oleh masuknya isi lambung ke dalam tenggorokan, dapat disembuhkan dengan memakan makanan ringan, menghindari baik membungkuk maupun berbaring telentang setelah makan, dan memakan antasida (kecuali sodium biocarbonat). Rasa lelah umum terjadi, khususnya pada 12 minggu pertama kehamilan dan pada akhir dari kehamilan. Wanita hamil sering mengalami keluar cairan dari vagina yang meningkat, yang biasanya normal. Trichomoniasis (infeksi protozoa) dan candidiadis (infeksi jamur) umum terjadi pada infeksi vagina selama kehamilan dan dapat dengan mudah diobati.

Vaginosis bakterialis, infeksi bakteri, dapat menyebabkan kelahiran prematur dan harus diobati dengan segera. Pica, mengidam makanan yang aneh-aneh atau yang bukan makanan, seperti kanji atau tajin atau tanah liat, dapat terjadi. Ini dapat menunjukan adanya kebutuhan zat gizi dari alam bawah sadarnya. Terkadang, kelaparan berat dapat menyebabkan distress. Sering kali, wanita hamil memikirkan kecukupan aktivitasnya; bagaimanapun, kebanyakan wanita dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka dan olahraga selama kehamilan. Berenang dan olahraga peregangan yang ringan lainnya baik dilakukan.

Wanita hamil dapat terlibat dalam aktivitas yang bertenaga seperti  mengendarai kuda, bila mereka berhati-hati. Keinginan seksual dapat meningkat atau menurun selama kehamilan. Berhubungan seks diperbolehkan selama kehamilan namun dihindarai sepenuhnya bila wanita hamil ini mengalami perdarahan dari vagina, nyeri atau kebocoran cairan amnion dan khususnya bila dia mengalami kontraksi rahim. Beberapa wanita hamil meninggal setelah udara dihembuskan ke dalam vagina selama oral seks.

Semua wanita hamil harus tahu tanda-tanda permulaan persalinan. Tanda yang penting adalah kontraksi perut bawah dengan jarak waktu yang teratur dan nyeri punggung. Wanita yang pernah melahirkan dengan cepat pada kehamilan sebelumnya harus mengingatkan dokternya segera setelah dia merasakan akan  melahirkan. Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan pelvis untuk mencoba memperkirakan kapan proses kelahiran akan dimulai.

Sumber: Klinik.Net

Ditulis Oleh : Muhammad Yusuf | Website Distributor Jahe Merah Karomah | Marketing Online

Artikel Antisipasi Pendarahan Saat Persalinan dan Nifas ini diposting oleh Muhammad Yusuf pada hari Senin, 27 Februari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Muhammad Yusuf